MP3 Kill The DJ Feat Jahanam – Liga Indonesia

23 Februari 2012 Tinggalkan komentar

 

 

Kill The DJ Feat Jahanam – Liga Indonesia

Penonton berbondong – bondong
Menuju setadion menonton sepak bola
Liga Indonesia (Ayo)
Ayolah ayo kawan (Ayo) Menjaga Ketertiban (Ayo)
Jangan ribut dan tauran, majulah sepak bola indonesia (Ayo)

Peluit telah berbunyi pertandingan di mulai
Bola di oper kanan kiri, sepak bola memang asik sekali
Para penonton bersorak sorai, yang gak punya tiket terus mendesak
Pagar pengaman hingga rusak, pak polisi berubah jadi galak (huu..)

Di tengah laga mendadak hujan, lapangan jadi gali bengawan
Namun pertandingan tetap dilanjutkan
Srudak sruduk bagai kerbau liar
Saling gasak lebel tarkam tak peduli lagi dengan peraturan
Penonton juga tak mau ketinggalan
Botol dan batu kini dilemparkan
Sepak bola seperti perang suku
Kini sedih hati kecilku
Kulihat wajah sepak bola negeriku

Penonton berbondong – bondong
Menuju setadion menonton sepak bola
Liga Indonesia (Ayo)
Ayolah ayo kawan (Ayo) Menjaga Ketertiban (Ayo)
Jangan ribut dan tauran, majulah sepak bola indonesia (Ayo)

Kau pak wasit perutnya buncit, meniup peluit bayangin duit
Peraturan barang dagangan, siapa kasih uang pasti bisa menang
Yang gak mau suap, pasti akan di teror
Jika tuan rumah kalah, jaminan kepala bocor
Apa artinya kau kibarkan bendera fair play
Jika mentalitas kita ternyata masih memble

Dalam pertandingan sepak bola, kalah menang itu biasa
Sportifitas di atas segalanya
Tapi jika masih main suap, apa artinya liga, liga indonesia
Yang gegal kepinta membahana dari sumatra hingga papupa
Uang rakyat dihamburkan dengan percuma
Tanpa hasil prestasi, prestasi istimewa
Buktinya jika merah putih berlaga
Jarang sekali membuat kita bangga

Penonton berbondong – bondong
Menuju setadion menonton sepak bola
Liga Indonesia (Ayo)
Ayolah ayo kawan (Ayo) Menjaga Ketertiban (Ayo)
Jangan ribut dan tauran, majulah sepak bola indonesia (Ayo)

Lihatlah lihat kawan, siapa yang sok pahlawan
APBD jadi andalan biar pilkada nanti menang
Bukalah mata bukalah hati, pemimpin kita gak punya harga diri
Janjinya berjuang demi sepak bola, eh kok malah korupsi

Jutaan talenta tersebar di seluruh nusantara
Semua percuma tumbuh di kompetisi jenaka
Janganlah terbuai mimpi piala dunia
Jika asia tenggara saja kita bukan raja
Siapa suka siapa bisa bangga
Melihat wajah buram sepak bola kita
Sepak bola hanya kendaraan politik belaka
Sampai kapan mimpi buruk ini akan sirna

Penonton berbondong – bondong
Menuju setadion menonton sepak bola
Liga Indonesia (Ayo)
Ayolah ayo kawan (Ayo) Menjaga Ketertiban (Ayo)
Jangan ribut dan tauran, majulah sepak bola indonesia (Ayo)

Sumber : http://jogjahiphopfoundation.blogspot.com/2012/01/kill-dj-feat-jahanam-liga-indonesia.html

 

 

Pemain-Pemain Sepak Bola Legendaris Indonesia

7 Februari 2012 Tinggalkan komentar

DJAMIAT DALHAR Menjadi Besar Berkat Bola dari Kakek

Mohamad Djamiat Dalhar lahir di Yogyakarta 25 Nopember 1927 dari keluarga guru sekolah Muhammadiyah. Ayahnya Dalhar, adalah pemain sepakbola yang andal di kota kelahirannya itu,disamping menjadi tokoh Muhammadiyah yang disegani. itulah sebabnya mengapa Djamiat memiliki bakat sepakbola yang kental dan sejak kecil sudah bergelimang dengan bola. Peranan Djaelani, Begitu nama Almarhum kakeknya, nampaknya namanya begitu membekas dalam diri Djamiat. beliau juga yang membelikan Djamiat sebuah bola untuk dimainkannya bersama teman-temannya.  
Menurut cerita dari guru SMP saya pemain ini pernah menjebol gawang rusia, bukan menjebol sebagai kiasan namun kenyataan. Tembakannya menyobek jaring gawang rusia.  Baca selengkapnya…

MP3 Jogja Hiphop Foundation : Profesor Kodok

31 Januari 2012 Tinggalkan komentar

Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung
Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung

Mbok mina kelabakan tiga biji KKU diperkarakan 
Koruptor triliunan tetap aman
Padahal itu penyebab kemiskinan

Holil dan bazar kebingungan, sejibi semangka dipenjarakan 
Pencuri uang bank tetap melenggang, beratanya – tanya dimana keadilan
Ada satu keluarga di penjara, sisa panen kapas jadi gara – gara
Yang trima sogokan tertawa bangga, apakah keadilan hanya untuk si kaya
Brita bertanya pada dewi keadilan, apakah keadilan selamanya kan suram
Dewi keadilan hanya diam, karena keadilan adalah buah perjuangan

Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan 
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung
Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung

Baginda raja kemut – kemut, baru di lantik kok banyak yang ribut 
Mencoba mengurai benang kusut, tampil pidato malah di anggap absurd
Begawan ekonomi turun gunung, bersama nasabah yang pada bingung
Menuntut duit yang mereka tabung, profesor kodok jadi linglung
Para wakil rakyat lalu bernyanyi, lagu sumbang tentang korupsi
Awas ada yang ingin menggembosi, amanah rakyat jangan di khianati
Lakon kekuasaan lawan kebenaran, tak ada yang tahu siapa kan menang
Jika semua wakil rakyat beriman, pasti akan membela kebenaran

Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan 
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung
Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung

Rakyat demo di bunderan HI, ada tandingan siapa yang mbayari 
Sudah reformasi kok begitu lagi, mengadu domba seperti kumpeni
Jangan kau bodohi rakyat sendiri, pimpinlah negeri dengan nurani
Bersama kita belajar demokrasi, untuk indonesia yang madani
Enam triliun itu banyak sekali, kenapa hanya untuk BLBI
Kepada bank yang pemiliknya pencuri, kok tidak dipakai buat BLT lagi
Rakyat iku selalu nrima gak pernah nuntut sing neko – neko
Mula sing kuasa kudu prasaja aja korupsi mengka mlebu neraka

Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan 
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung
Kodok ngorek kodok ngorek, ngorek ning blumbangan
Teo tek blung teo tek blung, teo teo tek blung

Klik di bawah ini untuk download mp3 :

 

Sumber

Pesan Seorang POLISI Kepada Keluarganya

28 Januari 2012 Tinggalkan komentar

Pesan Seorang POLISI Kepada Keluarganya

Istriku, juleha!
Anakku, minah dan sarip
Pagi buta ini, bapak berangkat kembali
Seperti hari sebelumnya
Dengan gas air mata dan bedil serta ransel terisi alakadarnya
Siap jalankan tugas 

Bapak berharap kalian mesti tetap berdoa
Agar bapak tak kena lemparan batu dan celaka.
Yang penting dari itu,..
Bapak tidak beringas dan tidak khilaf menyalakan senjata dan
Menyemburkan gas air mata
Buat meredam aksi mahasiswa.
Baca selengkapnya…

Kategori:Sebuah Cerita

“Melihat” Tanpa Mata

23 Januari 2012 Tinggalkan komentar

Interview terakhir Alm Mas Budi dengan Majalah INTISARI tahun 1999.

Selain mata, manusia rupanya diberi “indera penglihatan kedua”. “Mata kedua” itu bisa berupa ujung hidung atau ujung telinga, sentuhan tangan, ujung jari, atau ujung siku. Dengan latihan tertentu, seorang tunanetra bahkan mampu “melihat” seperti halnya orang biasa.

Suatu hari di tahun 1945 seorang pria bernama Kuda Bux menunggangi sepeda, lalu mengayuhnya, menembus lalu lintas New York. Ia menerobos Times Square yang ramai, dan akhirnya tiba di tempat tujuan, tanpa celaka sedikit pun. Tampaknya, itu peristiwa biasa. Namun ternyata ia melakukannya dengan mata tertutup rapat. Bagaimana ia bisa “melihat” arah tujuannya? Pertanyaan yang tetap belum ditemukan jawabannya itulah yang membuat Bux terkenal pada 1930 – 1940-an. Baca selengkapnya…